Mengapa Wakil Bupati Silaturahim ke Bidang Pendidikan?
Berdasarkan hasil riset yang dibawakan oleh bapak WaBup masalah pendidikan di Bantul diantaranya adalah kerasnya kehidupan remaja kini, sehingga mengakibatkan banyak remaja yang menenggak miras atau oplosan, mengkonsumsi narkoba, tawuran hingga melakukan pergaulan bebas tanpa kendali. Hal ini tentu sangat meresahkan masyarakat apalagi mereka adalah anak-anak usia sekolah. Kemudian prestasi anak-anak Bantul juga masih terbilang stagnan bahkan turun, secara peringkat DIY Bantul berada pada level tengah-tengah dibawah Kota Yogyakarta dan Kab. Sleman. Sedangkan sampai saat ini prestasi akademik masih menjadi tolak ukur kemajuan daerah.Selain itu banyak sekali orang tua yang kurang perhatian ke anaknya sendiri, bahkan saat bapak WaBup melakukan survey kecil 4 dari 10 orang tua di Bantul tidak mengetahui anaknya sekarang kelas berapa. Dukungan belajar dari orang tua juga terbilang kurang karena banyak orang tua yang belum bisa membimbing anaknya menuju kondisi maksimalnya. Guru juga menjadi komponen penting dalam pendidikan, bisa jadi para siswa tidak memahami materi di kelas bukan karena siswanya yang tidak bisa menangkap namun disebabkan gurunya yang kurang bisa menyampaikan dan memahamkan para siswanya. Pembelajaran yang masih konservatif berupa ceramah terus akan membuat siswa bosan, oleh karenanya dibutuhkan peningkatan kualitas mengajar guru.
Solusi yang diprogramkan
Setelah melihat dan menimbang berbagai masalah yang dihadapi di wilayah Bantul serta melihat tujuan pendidikan Bantul adalah untuk membentuk siswa yang Cerdas, Berakhlak Mulia dan Cinta Negara Indonesia. Maka pemerintah Bantul sepakat untuk meningkatkan mutu akademik beserta anggaran untuk Pendidikan dasar dan menengah di wilayah Bantul. Adapun kebijakan program yang di usulkan adalah sebagai berikut:Peningkatan peran orang tua siswa
orangtua adalah hal yang paling krusial dalam perkembangan anak, karena orang tua memiliki peran yang paling banyak dalam hal pendidikan karakter anak. Ingin menjadi apa anaknya kelak sangat tergantung pada kepedulian dan pengarahan orang tua, anak hanya mengikut saja sewaktu umur-umur sekolah seperti ini. Jadi, sehebat apapun sekolahnya, sekreatif apapun gurunya tapi kalau orang tuanya tidak mendukung ya sama saja. Dukungan yang diberikan bisa jadi dukungan moral, motivasi, pendampingan, maupun materiil. Dengan mengadakan pertemuan rutin antara pihak sekolah dan orang tua murid paling tidak akan mengharmoniskan hubungannya. Selain itu juga akan menyadarkan para orangtua akan tingkah laku anak-anaknya di sekolah setiap hari. Pendidikan yang bagus adalah pendidikan yang terjadi komunikasi yang baik antara guru ke siswa, siswa ke guru, guru ke orang tua dan orang tua ke guru serta anak ke orang tuanya dan orangt tua ke anaknya.
Perbaikan metodologi mengajar guru
Guru merupakan ujung tombak pendidikan yang menjadi penentu proses utama di sekolah berjalan dengan lancar atau tidak. Jika gurunya saja gagal dalam mencontohkan perilaku yang teladan, jangan berharap muridnya bisa menurut dengan perkataan gurunya. Jika gurunya saja tidak bisa menyampaikan pelajaran dengan baik dan benar maka jangan salahkan muridnya kalau kurang berprestasi. Pelatihan-pelatihan cara mengajar guru akan mendongkrak kualitas mengajar guru secara berkala. selain itu guru juga hendaknya dibekali pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai manajemen kelas, strategi pembelajaran aktif serta beberapa teori kecerdasan terbaru.
Perhatian khusus untuk anak yang tertinggal
Biasanya yang diperhatikan guru-guru adalah anak-anak yang pandai saja, padahal jika sudah pandai dan mahir sebenarnya tidak terlalu membutuhkan bantuan yang lebih. justru malah anak-anak yang tertinggal malah dicuekin para guru-guru, anak-anak yang sebenarnya butuh perhatian lebih. Dengan adanya les tambahan atau matrikulasi mandiri dengan berbagai cara yang lebih kreatif akan membuat siswa yang masih kurang paham bisa setara pemahamannya dengan yang lain. Akhirnya pemahaman semua peserta didik merata, tidak ada yang terlalu pintar dan terlalu tertinggal.
Penambahan anggaran untuk pendidikan
walaupun tidak terbukti secara ilmiah bahwa penambahan insentif untuk guru tidak menambah kekreatifan dalam mengajar, namun tetap akan berbanding lurus dengan kesejahteraan yang didapatkan para GTT dan PTT. "walaupun bertahap, tapi tahun ini pasti akan naik" kata pak WaBup dengan jelas pada saat memberikan pidatonya. selain insentif, penambahan juga terjadi pada BOP (Biaya Operasional Pendidikan). Walaupun memang tidak mempunyai efek yang langsung terhadap kualitas pembelajaran. Namun kesejahteraan guru juga menjadi hal penting saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dengan adanya penambahan anggaran operasional sekolah juga akan meningkatkan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana di sekolah sebagai wujud dari pembelajaran yang aktif dan memanusiakan. Untuk dana pendidikan tahun 2018 direncanakan sebesar 35% dari total belanja daerah 2,1 T di kabupaten Bantul.
Semoga prgram-program ini bisa membantu peningkatan kualitas sekolah semakin baik. Marilah wujud kepedulian WaPub ini kita realisasikan dalam bentuk nyata yaitu dengan prestasi-prestasi akademik yang dapat bersaing di tingkat DIY, Indonesia serta Internasional.
0 Komentar