Semua anak memiliki potensi kecerdasannya masing-masing dan tidak ada anak yang bodoh di mata sekolah ala multiple intelligences. Setiap murid memiliki gaya belajarnya masing-masing, begitu juga guru yang memiliki gaya mengajarnya sendiri. Pembelajaran akan dengan mudah dapat dicerna oleh para siswa jika strategi atau gaya mengajar guru sama dengan gaya belajar peserta didiknya. Oleh karena itu sangat diperlukan pemetaan gaya belajar serta kecenderungan kecerdasan semua peserta didik dan guru. Sehingga guru bisa menyesuaikan dan memodifikasi pembelajarannya sehingga bisa cocok dengan gaya belajarnya siswa.
Senin, 22 Januari 2018 ini SMP Islam Prestasi Al Mubtadi-ien mengadakan pemetaan Kecerdasan Jamak dengan menyebarkan kuisioner berisikan tes kepribadian yang mencerminkan ke-9 kecerdasan yang terangkum dalam 10 pertanyataan pada setiap sesinya. Kuisioner ini dibuat berdasarkan teori MI yang dicetuskan Howard Gardner yang diramu dari berbagai buku. Pernyataannya dibuat sesimpel mungkin dan disesuaikan dengan usia biologis dan psikologis SMP sehingga cocok dengan kepribadian anak-anak.
"pemetaan kecenderungan kecerdasan ini adalah awal penerapan pembelajaran model Multiple Intelligences" Kata Kepala SMP IP A di ruangannya saat diwawancarai Pasukan Prestasi.
Adapun hasil dari pemetaan pertama adalah sebagai berikut:
 |
Hasil Pemetaan Kecerdasan Majemuk SMP IP A 2018 |
dari hasil grafik tersebut tentu akan diperoleh banyak hal, mulai dari minat bakatnya, kecenderungan pada saat pembelajaran, cara mengajar guru, model evaluasi siswa dan lain-lain. Utamanya hasil dari pemetaan kecerdasan majemuk ini akan dianalisis dan dijadikan acuan guru-guru pada saat pembelajaran di kelas setiap harinya.
0 Komentar