Ujian Berbasis Komputer Mandiri, Siapa takut!?



Mulai hari Senin 5 Maret 2018 hingga hari kamis 8 Maret 2018 ini SMP Islam Prestasi Al Mubtadi-ien merintis ujian berbasis komputer (Computer Based Test/ CBT) secara mandiri. "Sebelumnya hanya ujian berbasis kertas dan pensil saja yang pernah diadakan di sekolah, namun sekarang ujian berbasis komputer juga kita laksanakan demi kenyamanan dan kemandirian anak-anak", lugas Kepala Sekolah yang baru 3 bulan menjabat ini. Ujian komputer sebelumnya memang diadakan di Sekolah lain karena keterbatasan sarana dan prasarana kami. Untuk mengerjakan di sekolah lain memang banyak sekali kendala dan tantangan yang akan kita hadapi, mulai dari moda transportasi yang akan kita gunakan, sewa tempat, adaptasi anak-anak dengan tempat baru sehingga akan menguras tenaga mereka sebelum mengerjakan soal ujian.

 Setelah selesai mengerjakan soal di hari keempat, sekolah berinisiatif untuk mengadakan penelitian kuantitatif kecil-kecilan dengan mensurvey 10 dari 34 anak yang mengikuti ujian berbasis komputer di SMP IP. Hasil survey menyatakan bahwa 90% anak lebih memilih Ujian berbasis komputer dibandingkan dengan ujian berbasis kertas dan pensil dengan alasan kemudahan dan praktis ketika menjawab dan mengisi biodata. Kemudian survey yang kedua beranggapan 6 dari 10 anak lebih memilih ujian komputer secara mandiri di sekolah, karena lebih enak dan nyaman secara psikologis, "di SMP IP lebih nyaman karena yang menunggu dan memperbaiki bila ada kesalahan adalah guru sendiri, jadi lebih santai" tulis seorang siswa di kuisionernya. Kemudian bagi yang memilih di sekolah lain karena server dan koneksi sekolah yang belum stabil sehingga beberapa anak putus koneksi dan mengharuskan mengulang dalam mengerjakan soalnya. Survey terakhir adalah terkait nilai kepuasan pada saat ujian di SMP IP dibandingkan dengan sekolah lain. Hasilnya adalah SMP IP 7,6:7.85 sekolah lain. Alasan utama mereka lebih memilih sekolah lain adalah server dan fasilitas yang lebih bagus.

Penelitian kuantitatif berbentuk survey kecil ini memang tidak melalui tahap kajian teoritis yang ketat, namun sebagai informasi singkat sudah cukup guna mengukur kepuasan siswa terhadap ujian yang sedang berlangsung. Dari hasil survey tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa hampir semua anak menginginkan ujian berbasis komputer sebagai acuan standar pelaksanaan ujian karena lebih hemat, mudah, simpel dan kekinian. Kemudian sebenarnya semua anak juga menginginkan pelaksanaan ujian berbasis komputer diadakan secara mandiri di SMP IP bukan di sekolah lain. Karena akan mempengaruhi psikologi siswa saat mengerjakan yang nantinya akan berdampak ke hasil pengerjaan ujian secara tidak langsung. Namun apalah daya sekolah yang baru bisa melaksanakan ujian dengan menggunakan Laptop dari siswa sendiri, guru dan pinjaman swadaya dari masyarakat sedangkan servernya juga masih menggunakan laptop dengan RAM 4 GB dan processor AMD A8. Memang secara standar minimum pelaksanaan ujian sudah tercukupi, namun untuk kategori bagus dan lancar ya..... belum bisa.

Semoga ujian berbasis komputer kali ini bisa menjadi basis dan pengalaman berharga bagi sekolah, sehingga ke depannya bisa memperoleh Laboratorium Multimedia sendiri dan akhirnya lancar dalam mengadakan UBK/ CBT.

0 Komentar