![]() |
Pembukaan dan pengarahan dari pengasuh PPHM (Gus Muhaimin) |
![]() |
Materi Menjadi Siswa Berjiwa Santri |
![]() |
Lomba CCA untuk mengasah pengetahuan agama Islam |
Tepatnya pada tanggal 24 sampai 26 April 2018 Peserta didik kelas 7 dan 8 mengikuti pesantren
![]() |
Pengarahan materi perawatan jenazah |
prestasi di Pon.Pes. Hidayatul Mubtadi-ien Tajeman, Palbapang, Bantul ketika kelas 9 melaksanakan UNBK. Pesantren yang sebenarnya tidak cukup hanya 3 hari, paling tidak 3 tahun bahkan lebih agar jiwa santrinya mendarah daging disetiap kegiatannya. Namun dengan kegiatan ini peserta didik paling tidak paham dan mengetahui budaya-budaya pesantren. Sehingga mereka memiliki jiwa santri yang kuat dan menjadi pondasi keagamaan yang nantinya akan berguna kelak di kemudian hari.
Kegiatan yang bagus adalah yang berkelanjutan, tidak hanya sekali pukul selesai agar efeknya bisa bertahan lama bahkan
![]() |
prosesi praktek memandikan jenazah |
selamanya. Begitu juga kegiatan ini, memang waktu di pesantrennya hanya 3 hari namun budaya santri tetap kita laksanakan setiap hari di sekolah agar seluruh peserta didik mempunyai jiwa santri yang membudaya di kehidupan sehari-harinya. Bukankah santri yang terkenal pengetahuan agamanya kuat? Bukankah santri yang bisa hidup dan survive dimanapun ia tinggal? bukankah santri yang bisa dengan supel dan ramah membaur dengan masyarakat? bukankah santri yang sungguh-sungguh hormat kepada ilmu dan para gurunya? Siswa kami bukanlah siswa biasa, melainkan siswa berjiwa santri.
![]() |
Latihan persiapan Akhirussanah |
A. Akhlak Islami Ala Santri
Gus Ahid selaku pengasuh
Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-ien menanamkan beberapa karakter dan
budaya kepesantrenan supaya siswa siswi SMP IP yang belum pernah mondok juga
paham dan bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Memiliki jiwa santri ini
penting sebagai pondasi dasar mengarungi kehidupan yang keras dan liar kelak.
Adapun beberapa nilai-nilai santri yang ditanamkan adalah menghormati guru,
menghormati ilmu, menghormati orangtua, cara belajar santri serta cara hidup
seorang santri secara mandiri.
B. CCA
Lomba dan kompetisi adalah
salah satu strategi pembelajaran ampuh untuk belajar agama. Karena semua
manusia pada umumya memiliki jiwa kompetitif dan ingin menjadi juara. Oleh
karena itu seluruh peserta santri FAIP juga demikian, pasti ingin menjadi juara
dan satu-satunya cara untuk menjadi juara adalah dengan belajar dan menjawab
seluruh pertanyaan panitia dengan tepat dan benar. Adapun materi-materi yang
diujikan pada CCA kali ini adalah seputar materi khas pesantren seperti fiqh,
tauhid, sejarah, serta al quran ditambah
beberapa pengetahuan umum yang menggelitik guna mencairkan suasana. Pada materi
ini dimenangkan oleh kelompok D yang dipelopori Adib kelas 8.
C. Ziarah ke Makam Syekh Maulana Maghribi
Wali-wali Allah di Bantul
begitu banyak alangkah baiknya kita mengenalkan mereka ke siswa-siswi guna
mengenang jasa-jasa beliau dalam menyebarkan rahmatan lil alamin ke bumi Jogja
ini. Selain itu mendoakan beliau dan memohon doa kepada Allah semoga kita
dilancarkan dalam belajar menuntut ilmu serta disukseskan sekolahnya.
Tradisi-tradisi santri seperti ini yang seharusnya dilakukan terus menerus
sehingga tidak ditinggalkan seiring perkembangan zaman kelak. Karena tidak
dapat dipungkiri ideologi pragmatisme dan materialisme menggerus tradisi ini
karena dianggap tidak ada gunanya bahkan hingga musyrik. Siapa lagi yang akan
meneruskan kalau bukan santri?
D. Membersihkan Pantai Cemara Sewu
Salah satu budaya santri
lainnya adalah bersih, karena kebersihan adalah sebagian dari Iman. Agenda
membersihkan pantai menjadi agenda yang menyenangkan disisi anak-anak karena
bisa belajar merawat alam sambil bermain di pantai. Selain itu baik juga untuk
lingkungan pantai karena jika hal demikian dilakukan terus-menerus tidak ada
lagi pantai yang kotor dilingkungan Bantul dan sekitarnya. Budaya ini harapan
kami tidak hanya berlaku sehari ini saja namun diterapkan kelak dikehidupan
sehari-hari.
E. Praktek Merawat Mayit
Keterbatasan waktu praktek
di sekolah memang kurang memaksimalkan potensi anak-anak diwilayah
psikomotorik. Adanya kegiatan pesantren ini anak-anak secara langsung diajari
merawat mayit mulai dari memandikan, mengkafani, menyolati hingga tata cara
mengubur mayit dengan baik dan benar. Anak-anak semuanya antusias mengikuti
kegiatan ini karena memang bisa belajar sambil praktek langsung. Pada saat
dilakukan post-test singkat setelah praktek, semuanya bisa menjawab dengan
cepat dan benar sesuai dengan ketentuan yang telah diajarkan sebelumnya. Hal
ini menjadi penting mengingat kemungkinan anak-anak akan diminta membantu
pengurusan jenazah di masyarakat, jadi setelah pulang dari pesantren prestasi
ini diharapkan anak-anak bisa ikut membantu masyarakat dalam mengurus jenazah.
F. Fiqh Remaja
Masa SMP adalah
masa-masa puncaknya pubertas, mereka sudah mulai berpikiran dewasa disaat tubuh
mereka masih kecil. Mereka sudah diminta menjalankan kewajiban sebagai mukalaf
namun masih banyak yang belum tahu caranya. Disini diterangkan berbagai hal
terkait fiqh-fiqh secara praktis yang dilakukan oleh remaja seusia SMP. Hal ini
sangatlah penting mengingat sudah menjadi anak-anak sudah bertanggungjawab
menjalankan kewajiban beribadah untuk dirinya sendiri. Banyak anak-anak yang
baru tahu beberapa tata cara praktek fiqh remaja di sesi ini, seperti tata cara
mandi besar, seluk beluk haid, cara mensucikan najis, cara berwudhu, cara
shalat dan lain-lain.
0 Komentar