Pelaksanaan UNBK sebenarnya tidak sesulit yang dipikirkan dan tidak semahal yang dibayangkan asalkan kita paham terkait penganggaran, komputer dan cara kerjanya. Untungnya kepala sekolah sekarang (Achmad Siddicq, S.Pd) memang paham terkait dunia per-komputeran karena memang dulu sekolah di SMK jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan) serta menjadi IT Guy di PLD UIN Sunan Kalijaga, KSiP FITK UIN Sunan Kalijaga, dan PP Al Barokah. Sehingga beliau paham terkait cara merakit komputer, setting jaringan, menjalankan server maupun menghubungkan antara klien dan server hingga troubleshooting jika terdapat kendala-kendala yang terjadi di tengah-tengah jalan. Namun beliau jelas tidak sendiri karena dibantu oleh proktor bu Linda, teknisi bu Ulfa serta kumpulan Tim UN lain yang terdiri dari bu Betha, bu Kusmi dan bu Tri. UNBK Mandiri pertama di SMP IP ini tidak akan berjalan tanpa pahlawan-pahlawan yang super berani tersebut.
Sebenarnya awal ketika merencanakan UNBK mandiri masih agak ragu karena secara sarana dan prasarana termasuk server, klien dan jaringan lab belum ada, apalagi ditambah dengan internet yang ekstra lambat dan tidak stabil. Namun hal ini tentu tidak menyurutkan niat kami untuk berusaha berdiri dengan kaki sendiri, kita mulai dengan mengganti provider internet menjadi Citra Net dengan bandwidth 5 Mbps. Alhamdulillah satu masalah sudah selesai walaupun yang ini jelas perlu orang lain untuk memasang karena kita tidak ada yang berani naik-naik tower antena. Langkah selanjutnya adalah pengadaan server yang diusahakan se-powerfull mungkin tapi tetap menekan budget. Hasilnya kita merakit sendiri PC Server dengan processor AMD Ryzen 3 2200G (4 Core) 3.5Ghz | RAM DDR 8 GB | SSD M2 240 GB dengan total seharga Rp 6.600.000. Alhamdulillah lagi spesifikasi ini berjalan dengan lancar dan bisa mengatasi 16 siswa tanpa ada masalah apapun dari sisi server (catatan: komputer server dibeli secara terpisah di TokoPedia dan dirakit sendiri). Langkah selanjutnya adalah memasang jaringan yang menghubungkan komputer server dengan internet dan klien. Semua installasi kita pasang sendiri dan setting sendiri dengan topologi star menggunakan switch/ hub 24 port. Hanya saja untuk urusan kabel kita beli jadi melalui tokopedia karena kita pandang terlalu ribet dan lama. Terakhir kita setting klien, karena kita memang belum punya komputer sebanyak siswa, lagi belum mampu membeli komputer sebanyak itu sekaligus. Maka kami memutuskan untuk menggunakan laptop siswa dan guru sebagai klien. Akhirnya jauh-jauh hari kita mengumumkan ke siswa untuk membawa laptopnya masing-masing, namun bagi yang tidak punya bisa dipinjami guru. Dengan seperti ini kita tidak perlu mengadakan komputer klien dulu karena spesifikasi yang dibutuhkan untuk klien UNBK tidaklah berat sebenarnya. Internet sudah, server sudah, jaringan sudah, klien sudah sekarang kita hanya tinggal menunggu tanggal mainnya saja.

Semenjak pelatihan proktor dan teknisi baru, Dinas dan para pelatih selalu memberi peringatan pada makhluk yang namanya “sinkronisasi” karena sering muncul dan hilang sesuka hati orang-orang pusat. Informasi awal sinkronisasi akan dimulai hari minggu-senin (9-10 Des) setelah ditunggu sampai senin siang belum juga ada kabar lanjutan. Kemudian akhirnya muncul pemberitahuan setelah dhuhur bahwa sinkronisasi bisa dilakukan selasa pagi (11 des) jam 10.00. Karena memang mengira sudah tidak ada tugas maka semua tim pulang dengan perasaan yang tenang karena ujian mungkin akan bisa kita lakukan di hari rabu karena hari selasa kita baru sinkron. Namun tiba-tiba senin malam pukul 21.00 orang pusat memberitahu bahwa sinkronisasi bisa dilakukan mulai pukul 22.00. Sontak kita satu tim kaget dan takut juga kalau ingin sinkronisasi malam-malam seperti itu, kita hanya bisa berdoa semoga besok pagi ritual sinkronisasi berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Untuk pertama kalinya kita berangkat pukul 06.00 ke sekolah hanya untuk sinkron dan bersiap-siap melakukan simulasi pertama. Alhamdulillahnya ritualnya tidak lebih dari 15 menit sudah selesai dan bisa menjalankan ujian dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Tahap berikutnya adalah memanggil server dari aplikasi exambro client, kami kita proses ini mudah karena sehari sebelumnya sudah kita update ke chrome versi terbaru (v.71) dan kita install exambro client. Namun ternyata tidak semudah itu ferguso, ada pengaturan khusus tentang cara memanggil brower tertentu yang tidak tertulis di juknis pelaksanaan dan berhasil membuat kita satu tim mandi keringat di pagi hari karena hanya 1 klien yang berhasil memanggil padahal sudah jam 07.30. Berkat bantuan dari tim teknis DIY dan keuletan Tim UN akhirnya semua siswa berhasil melaksanakan simulasi di hari pertama pada pukul 08.00. Selama proses di hari pertama berlangsung tidak ada masalah lagi selain di awal tadi.
Hari kedua masalah yang muncul tidak jauh berbeda dengan hari pertama, artinya kita sudah tahu semua solusinya. Kemudian hari ketiga dan keempat jauh lebih lancar daripada sebelumnya karena kita sudah mengetahui permasalahan yang muncul dan spesifikasi server klien sudah mumpuni. Jika besok UNBK hanya seperti ini ternyata sungguh mudah dan tidak sulit sama sekali jika memang kita sudah bisa mengetahui teknik-tekniknya. Memang, kita tidak akan mengetahui sulitnya atau gampangnya sesuatu jika belum dilaksanakan.
Cukup sekian sharing kita sekarang, semoga bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk bisa mengadakan UNBK secara mandiri tanpa ada halangan yang berarti. Jika ada sesuatu yang ditanyakan boleh ditanyakan melalui kolom komentar di bawah ini atau menghubungi kontak di halaman ini.



0 Komentar